Pacarkecilku bangun di subuh hari ketika azan datang membangunkan mimpi.
Pacarkecilku berlari ke halaman, menadah hujan dengan botol mainan, menyimpannya di kulkas sepanjang hari, dan malamnya ia lihat di botol itu gumpalan cahaya warna-warni.
Pacarkecilku lelap tidurnya, botol pelangi dalam dekapnya. Ketika bangun ia berkata: "Tadi kau ke mana? Aku mencarimu di rerimbun taman bunga." Aku terdiam.
Sepanjang malam aku hanya berjaga di samping tidurnya agar dapat melihat bagaimana azan pelan-pelan membuka matanya.
Pacarkecilku tak akan mengerti: pelangi dalam botol cintanya bakal berganti menjadi kuntum-kuntum mawar-melatiyang akan ia taburkan di atas jasadku, nanti.
No comments:
Post a Comment